Review Buku Educated : Perjalanan Tara Hingga Menjadi “Terdidik”

Dinda Mahadewi
2 min readJul 18, 2023

--

@dibacadinda on instagram

Bisa aku bilang, buku ini adalah buku terbaik yang sudah aku baca sepanjang tahun 2023! Dari awal baca bener-bener udah page turner banget dikarenakan penulisan Tara yang sangat apik seolah mampu mengajak kita untuk mengarungi masa kecilnya di Buck’s Peak bersama keluarga konservatifnya. Selama membaca, aku membayangkan bahwa aku adalah Tara, seorang anak yang tidak mengenyam pendidikan konvensional sama sekali selama masa kecilnya. Malang, aku pikir. Hidup di dalam keluarga yang menentang keras pendidikan di sekolah negeri, menolak bantuan pemerintah, menolak untuk ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan medis selayaknya, karena Ayahnya, Gene Westover, selalu mendoktrin bahwa itu adalah akal-akalan kaum sosialis yang sangat ditentangnya.

Banyak kejadian yang membuatku bergidik ngeri dikarenakan hal itu melibatkan kecelakaan dengan luka yang cukup parah. Aku marah, saat ibu dan saudara-saudara Tara terlibat dalam kecelakaan dan tidak segera dibawa ke rumah sakit, sepanjang isi buku aku terus menyalahkan Ayahnya. Bukan cuma ayahnya yang aku sebelin di sini, Shawn Westover, kakak Tara juga turut andil dalam pusingnya kepalaku. Shawn adalah seorang yang abusif dan manipulatif, hal ini tampak pada cerita bagaimana ia mengambil kontrol dengan semena-mena terhadap Saddie, gadis yang menyukainya. Tara dan Audrey, kakak perempuannya, juga mengalami hal yang serupa.

Pusing kepalaku kian mereda ketika pada akhirnya mendapati Tara memutuskan untuk mengenyam pendidikan di BYU. Selama masa kuliahnya, banyak kesulitan yang dihadapi dikarenakan ketidaktahuannya itu, namun perlahan Tara dapat mengatasinya dengan caranya sendiri, sungguh suatu yang melegakan. Namun konflik dengan keluarganya tidak berhenti saat Tara berkuliah. Serangkaian kejadian terjadi mulai dari ayahnya yang tubuhnya terbakar karena ulahnya sendiri hingga Tara yang dituduh bahwa setan telah merasuki dirinya oleh ayah dan anehnya, ibunya sendiri, yang aku pikir hingga akhir cerita akan berada di sisi Tara sepanjang waktu.

Buku ini berakhir melegakan dan penat di kepalaku hilang di kala Tara memutuskan untuk hanya berhubungan baik dengan Tyler dan Richard, dua saudaranya yang mengenyam pendidikan hingga PhD, beserta keluarga dari pihak ibunya yang berpikiran ‘agak lebih terbuka’. Tara melepaskan keluarga konservatifnya untuk tetap hidup di Buck’s Peak, dan menurutku itu adalah keputusan yang sangat melegakan.

Buku ini menceritakan bagaimana pendidikan dapat membuka pandangan kita akan dunia yang belum pernah kita lihat melalui kacamata baru. Cakrawala yang sangat luas itu tak kan ada habisnya untuk dipelajari dan dipahami. Perkembangan karakter Tara adalah yang paling kusukai dari buku ini, dimana ia mulanya dikendalikan oleh ayahnya, seolah ia tidak punya suaranya sendiri, hingga ke saat ia dapat menemukan suaranya sendiri dan menjalani hidup semestinya.

--

--